Senin, 12 Mei 2008

energi alternatif

Dijerat kemanjaan dan kenikmatn subsidi selama lebih dari 30 tahun, membuat bangsa Indonesia terlena berat! dan keuangan negara defisit terus-menerus. tapi buat rakyat memang nikmat, premium hanya Rp 1100,- dan solar hanya Rp 850,-, setelah orde baru roboh, terhitung lebih dari 5 kali harga BBM naik, di era presiden Megawati aja udah 2 kali naik, di era presiden SBY udah 1 kali naik dan melepaskan full subsidi untuk bahan bakar Pertamax dan Pertamax Plus. Subsidi pemerintahan buat BBM sudah mencapai 97 triliun rupiah (APBN 2008). Semua itu karena bahan bakar dari minyak bumi dan batubara makin langka dan berbalik dengan konsumsi akan dua bahan bakar tersebut meningkat. Membuat harga minyak dunia yang merangkak naik. Dan negara mulai sedikit demi sedikit melepaskan subsidi BBM. Beberapa ilmuwan Indonesia dari Universitas mulai berfikir alternatif.

Baru- baru ini peneliti UMY (Universitas Muhammadiyah Jogja) dan peneliti independen juga asal Jogja meracik Hidrofuel dan BBN (Bahan Bakar Nusantara). Pro dan Kontra langsung menyeruak dengan ditemukannya bahan bakar alternatif ini, pasalnya banyak yang mengklaim ongkos produksinya sangat mahal dan nggak efisien. Ada lagi yang menghujat bahwa BBM alternatif pake air itu udah ditemukan duluan oleh peneliti Amerika. Tapi, apapun pro kontra itu, masih untung negara ini mempunyai peneliti-peneliti jenius yang rela meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan perhatian untuk memikirkan bahan bakar alteratif demi kelangsungan hidup hajat sebanyak 250 juta orang Indonesia